Apitu.org–Teknologi–Seiring makin majunya Tekhnologi, semakin berkembang pula teknologi dibidang Pengkodisian Udara,Perkembangan ini terutama terjadi pada System Control dari AC ,dimana kini AC menjadi lebih pintar, effisien dan safety.
Untuk memahami kerja dan kendala pada Control AC kali ini kita coba untuk Belajar Komponen, Bagian, Fungsi dan Kendala dari Control AC.

Komponen Dasar Elektronika

A.  Resistor.
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Gambar Simbol Resistor diambil dari Eksternal

Cara Menghitung Nilai resistor Berdasar warna Kode gelang

Keterangan untuk 4 band :

– Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
– Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
– Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 104 10%
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm atau 200 Kohm dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000

= 180.000 sampai 220.000 Ohm.
Cara Pengecekan Resistor menggunakan AVO meter,dan disarankan menggunakan AVO digital untuk Hasil yg akurat.

B. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Gambar simbol Capasitor diambil dari eksternal

Cara Pengetesan ELKO menggunakan Avo meter jarum maupun kapasitor Tester.
Berikut langkah Pengecekan :
Pastikan Saklar selector Multi meter berada pada Ohm meter dengan ketentuan
• Jika Elco berukuran kecil maka arahkan selector pada pengali Ohm yang besar, Namun jika Elco berukuran besar arahkan Selector pada pengali yang kecil, Misalnya Elco 1uF/10V maka arahkan selector pada x 10K ohm namun jika elco ukuran 6800uF/60V arahkan saklar selector pada x 1 atau x 10 Ohm.
• Setelah itu tempelkan kedua ujung Multimeter pada masing-masing kaki elco.sambil memperhatikan jarum multimeter.
• Jika jarum bergerak menuju skala tertentu kemudian kembali lagi menuju skala 0 (mentok kekiri) berarti Elco masih dalam keadaan baik atau bagus
• Namun bila jarum bergerak menuju skala tertentu dan kembali tidak sampai ke 0 (mentok ke kiri) berarti elco dalam keadaan setengah baik/ setengah rusak.
• Jika Elco bergerak sampai mentok dan tidak kembali, berarti elco sudah konslet (terjadi hubung singkat).
Jika Elco tidak bergerak sama sekali berarti elco sudah putus dan tidak bisa digunakan lagi.

C. Dioda
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari beberapa Type diantaranya :

  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

Gambar Simbol Dioda diambil Eksternal

Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
5. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
6. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang).
7. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
8. Jarum harus tidak bergerak.
**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.

[su_button url=”https://apitu.org/dasar-elektronika-dan-trouble-shooting-modul-ac-split-bagian-2/” target=”blank”]Artikel berikutnya[/su_button]

Disusun dan dipublikasikan oleh BIRO LITBANG APITU Indonesia
PUJIONO/red

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *