Programmable Logic Controller


Apitu.org–Teknologi-“Perkembangan Sistem Kontrol”, Sistem control dalam dunia industri berkembang mulai dari Sistem Konvensional Relay/Kontactor, Rangkaian Digital Logic, Microprosesor/Microcontroller , PLC, SCADA, DCS dan sekarang dengan adannya Implementasi ndustri 4.0, pemakaian PLC menjadi barang wajib di dunia industri dan system pendingin.

  

Arsitektur PLC

Arsirektur PLC hampir mirip dengan computer dimana didalam terdapat Procesesor dan perangkat penghubung keluar untuk unit masukan dan unit keluaran. Unit masukan biaa berbentu Sensor ,Push Button dan lain-lain, dan unit keluaran bisa berbentuk relai, kontactor , lampu dan lain-lain.

Merk-Merk PLC

Merk PLC di industi bermacam –macam, ini akan tergantung sama darimana perusahaan manufacture itu berasal atau tergantung dari keinginan Customer, Namun pada prinsipnya PLC berbeda merk namun mempunyai cara kerja yang sama . Beberapa merk yang umum di Indonesia , OMRON, AB, MITSUBISHI, SIEMENS DELTA, LG dan lain-lain.

Aplikasi PLC

Aplikasi PLC dapat kita temukan, di industri Petroleum / Migas, Manufacture sampai Apartemen dan Hotel.

Contoh Aplikasi PLC Pada System Pendingin

Kemudahan dalam berkreasi dan mengatur program / cara kerja dan lebih ekonomisnya pemakaian PLC dibandingkan dengan system konvensional, dan kemudahan dalam operasional dan kemudahan pemakaiian untuk controlling dan monitoring jarak jauh yang lebih hemat dan lebih simple menjadikan pemakaian PLC lebih mudah diaplikasikan daripada yang lain.

Relai VS PLC

Dari rangkaian yang rumit untuk dipelajari karena banyak seri dan parallel pada sensor dan relai, pada PLC dibuat dipermudah dimana setiap sensor atau push button dihubungkan satu persatu ke PLC, sehinga mempermudah dalam pemerliharan ataupun perbaikan. Seperti terlihat pada gambar disamping untuk system relai dan dibawah untuk system memakai PLC.

Rangkaian sebelum menggunakan PLC
Rangkaian sesudah menggunakan PLC

Ayo mulai belajar PLC, control menjadi lenih mudah, dan lebih ekonomis.

Dipublikasikan Oleh: Pandi Sutardi / Team Ahli Litbang APITU

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *