Apitu.org. Jakarta~PT. Phapros merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang farmasi. Di mana perusahaan ini sebelumnya menggunakan dua mesin pendingin ( Chiller ) yang menggunakan bahan pendingin R-134a untuk fasilitas produksinya.

Namun, di awal tahun 2018 lalu, PT. Phapros telah memasang dan menugaskan dua pendingin AICOOL R-290 baru untuk fasilitas produksinya di Semarang, Jawa Tengah.

AICOOL R-290 ini menggantikan dua unit pendingin sebelumnya, yakni Chiller R-134a. Dengan menggunakan pendingin AICOOL R-290 ini, pihaknya memperkirakan penggunaan energi perusahaan akan berkurang secara signifikan.

Kedua pendingin ( AICOOL R-290 ) memiliki kapasitas pendinginan 232,9 kW dan masing-masing menggunakan sekitar 30 Kg R-290.

Pendingin digunakan untuk mendinginkan berbagai ruangan untuk produksi obat, penyimpanan, dan pembiakan bakteri di gedung produksi PT. Phapros.

Menurut perusahaan, pendingin lama R-134a menggunakan 545.387 kWh listrik per tahun, dengan biaya sekitar Rp 600 juta (36,155) per tahun dalam biaya energi.

Sedangkan pendingin baru (R-290) diharapkan hanya menggunakan 151.078 kWh per tahun, dengan perkiraan biaya energi sekitar Rp 160 juta (E9,640) per tahun.

Padahal, pendingin (R-134a) lama adalah sistem yang sangat tua, dengan kapasitas yang signifikan lebih besar dari yang dibutuhkan.

Pengurangan tersebut berarti perusahaan dapat menghemat biaya sekitar Rp 440 juta (22.827) per tahun dari segi penggunaan energi.

Perusahaan juga memperkirakan periode pengembalian sekitar dua setengah tahun, dan emisi gas rumah tahunannya akan berkurang 356 tcos per tahun.

Perusahaan menganggap pemasangan sistem pendingin alami untuk memainkan peran sentral dalam sejumlah program yang sedang dijalankan perusahaan untuk mencapai tujuan keberlanjutannya.

Kesimpulan

Dari studi kasus yang telah dilakukan oleh PT. Phapros tersebut, kita bisa menyimpulkan ternyata mesin pendingin yang menggunakan bahan pendingin R-290 lebih hemat energi dibandingkan dengan pendingin yang menggunakan R-134a.

Selain itu, R-290 juga lebih ramah lingkungan, di mana untuk emisi rumah kaca bisa berkurang 356 tcoa per tahun.

Baca juga: Dasar Elektronika dan Trouble Shooting Modul Ac Split

Dipublikasikan oleh : Jurnalis Umum DPP Apitu Indonesia | Rudi Hadi
Sumber : www.lifefront.eu

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *